Tuesday, February 05, 2008
Diposting oleh yuliana arifiani


KEIKHLASAN HATI SANG PEJUANG


Wajahmu terlihat letih sekali
Mengukur jalan membelah keramaian
Tak terasa bajumu basah tersiram keringat
Hanya semangat, keyakinan dan harapan tercurah pada ananda

Kulihat dari jauh kau terus kayuh pedal sepedamu
Aku tak sanggup melihatmu
Hati terasa terguncang tak kuasa membendung air mata
Aku ingin menjerit dan memelukmu
Aku tak rela engkau mengayuh sepeda itu
hanya untuk mencari nafkah guna ke 3 buah hatimu
Walau itu untuk meraih cita dan masa depan ananda

Bapak, kau begitu berkorban untuk anakmu
Tak hiraukan hidupmu yang hampa tanpa sandaran hati
Luka hatimu teramat dalam
Penghianatan dan kecewa hati yang kau tanggung
Tak mampu menyurutkan tekadmu
Tuk sukseskan tiga laskar cintamu

Saat malam kuterjaga
Kudengar sujud dan doamu
Kau mengadu dan berserah
Kau menangis dengan pasrah
Memohon Allah menuntun jalan anakmu
Bapak, aku akan menjadi bintangmu ketika malam
Menjadi mentari ketika siang
Menjadi hujan ketika kering dan
Menjadi selimut ketika dingin

Bapak, kan kubantu bersandar
Kan kuobati luka dan kecewa hatimu
Semoga Bapak bahagia dengan baktiku.


0 komentar: